Bersama-sama: Melawan TB sebagai Perawat bagi Keluarganya
Di Kota Tangerang Selatan, Fitri, yang berusia 36 tahun, menjalani kehidupan sebagai pekerja lepas, istri, dan ibu untuk empat anak sambil merawat suaminya, Anggun, yang menjalani pengobatan tuberkulosis (TB).
Ketika obat-obatan bebas tidak lagi dapat meredakan gejala pernapasan Anggun, Fitri meyakinkannya untuk mengunjungi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Di sana, Anggun didiagnosis mengalami TB, yang membuat pikiran Fitri berkecamuk. “Saya khawatir saya dan anak-anak saya bisa tertular,” kenangnya.
Beruntung, Fitri segera mengetahui bahwa ia dan anak-anaknya dapat mengakses terapi pencegahan TB (TPT), suatu langkah penting untuk melindungi individu maupun masyarakat dari penyakit ini.
Sejak 2012, Indonesia telah menjalankan program TPT nasional, yang awalnya menyasar orang dengan HIV. Namun, sesuai panduan WHO, program ini telah diperluas mencakup semua kontak serumah dari pasien dengan TB yang terkonfirmasi melalui metode-metode bakteriologi, seperti Fitri dan anak-anaknya.
Sebagai orang yang paling bertanggung jawab merawat suaminya, Fitri memastikan Anggun menjalani pengobatannya serta meminum regimen obat pencegahan untuk anggota-anggota lain keluarganya, dengan dukungan berkelanjutan dari staf program TB dan puskesmas.
Foto dan narasi oleh Fieni Aprilia, Digital Communications Officer, WHO Indonesia
News